Senin, 26 Juli 2010
Dilihat dari Jumlah Peserta yang terdaftar dalam Lomba kemarin itu sudah menunjukkan Salah satu Sikap Partisipasi Remaja Terhadap Masalah Penanggulangan Narkoba...di Wilayah Kabupaten Kendal Pada Khususnya dan Di Wilayah Dunia Pada Umumnya....
Keikut sertaan Peseta yang mendaftar sebagian besar dari Kalangan SMA/SMK Sederajat...yang memang sudah mahir dan aktif dalam penguasaan software-software dan penegetahuan tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.....sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang sangat bagus dan Berbobot tinggi....
Namun Satu hal yang dapat disayangkan dari kompetisi ini yaitu kurangnya partisipasi dan pendalaman bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk Menanggulangi masalah Dampak dan pengaruh Narkoba Bagi kalangan Remaja Di masa Sekarang ini....
Dan dari Hasil yang sudah di dapat dari lomba ini sudah terdaftar di dalam gambar diatas....
Silahkan dilihat dan di cermati sendiri...soalnya gambarnya kecil..heehehehe
Senin, 28 Juni 2010
Antara Facebook sampai Narkoba
Sebagian besar Masyarakat PUNYA facebook..Dari hasil Survey yang saya lakukan pada kurang lebih 76 TEMAN SAYA, Dilingkungan maupun Di sekolah, hanya 2 % DARI MEREKA YANG TIDAH MEMILIKI ACCOUNT Facebook....hal itu dikarenakan Perkenbangan Teknologi dan Tingkat Sosialisasi Masyarakat Kita tERHADAP Kehidupan Maya....
Disatu Sisi Jejaring Ini Memiliki Dampak Baik bagi Masyarakat Kita, namun disisi lain Facebook memiliki Peranan Besar Dalam proses kehancuran Moral bangsa / masyarakat kita....Coba Kita Sedikit Flashback pada Kejadian - Kejadian YANG DIANTARANYA perdagangan Wanita Melalui Facebook, Kasus Asusila SEperti Sex bebas, seorang anak Diajak kabur Oleh pacar, itupun karena Pengaruh dari Facebook, selain Dari sikap dan perilaku Korban maupun Tersangka................,,,,Namun kita tidak perlu Pusing Dengan Dampak-dampak Negatif dari Face book tadi...Cibalah kita sebagai Generasi, warga masyarakat yang baik...YANG tanggap akan Perkembangan ILMU PENGETAHUAN Dan Teknologi..kita Upayakan untuk Menggunakan Suatu Jejaring yang sebanernya Banyak Menguntungkan Untuk Kita...melalui Facebook,,,seperti Sabda Rasul kita Muhammad SAW.. Kita Dianjurkan untuk Bersilaturahmi Sesama manusia dan sesama Kaum Muslim.....Maka dari itu....Kita Pergunakan Facebook untuk Ajang Bersilaturahmi bukan ajang Untuk Bersilat Lidah....Apalagi Perang Lidah..hehehehe...Hindari Pergaulan Bebas, Upayakan untuk Selalu Bertingkah, dan berperilaku Positif Di dalam Facebook,,,,,dUNIA kITA aDALAH surga Kita.....
Kurangi Pacaran, Jauhi Rokok, dan NARKOBA.....jANGAN pERNAH mENCOba Untuk Mengenalnya,,,,,,...
mAJU tERUS gENERASI TANPA NARKOBA...kita Sikat abis...Oknum-oknum tak bertanggung jawab..Didalamnya........
TERIMA KASIH..
Post By: Generasitanpanarkoba.blogspot.com
Hidup Sehat Tanpa Narkoba
- Dapatkan informasi mengenai bahaya narkoba dari koran, majalah, seminar, tempat spa, dll.
- Persiapkan mental untuk menolak jika ditawarkan. Kuatkanlah tekadmu untuk menolaknya.
- Belajar berkata "tidak" , kalau mendapat tawaran narkoba. Siapkan alasan yang dapat dipakai, dan alihka pembicaraan jika kamu mulai disudutkan.namun, bila teman terus memaksa, segera tinggalkanlah tempat itu. Carilah teman baru yang ''bersih'' dari narkoba seperti yang biasa kita lihat di apotik murah.
- Milikilah cita-cita dalam hidup,sehingga hidupmu akan memiliki arah.
- Lakukanlah kegiatan positif yang dapat menolong kamu untuk menjadi lebih mandiri, percaya diri, serta menyalurkan hobi serta berprestasi.
Selanjutnya, mengajarkan cara pengendalian tingkah laku yang tidak dikehendaki. Dengan memberikan tindakan preventif, anak dapat dibimbing berpikir positif. Namun, jika anak sudah terlanjur terlibat narkoba, maka sebaiknya orang tua tidak "meninggalkan" mereka dalam upaya penyembuhan sendiri, tetapi harus terlibat sepenuhnya agar pecandu mendapat dukungan moril.
Dukung kampanye stop dreaming start action
Minggu, 20 Juni 2010
Narkoba dan Bahaya Pemakaiannya di Kalangan Remaja
Apa yang disebut NARKOBA
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Jenis Narkoba menurut efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
- coba-coba
- senang-senang
- menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
- penyalahgunaan
- ketergantungan
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Apa yang masih bisa dilakukan?
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
Selasa, 15 Juni 2010
Berprestasi Tanpa Narkoba
Dua hal tersebut sangat berpotensi mencuatkan berbagai fenomena penyimpangan, sebut saja misalnya penyalahgunaan narkoba/napza.
Kemiskinan, dalam taraf tertentu, akan mampu membuat seseorang nekat melakukan apapun sekedar agar dapat bertahan hidup, termasuk dengan melanggar hukum. Menjual dan mengedarkan narkoba/napza hanyalah satu
dari sekian hal yang bisa ditempuh, bila merasa sudah kehabisan pilihan.
Apalagi saat sekarang ini, Indonesia sudah menjadi produsen narkoba/napza sehingga membuka banyak peluang bagi individu-individu yang berpikiran pendek, untuk melibatkan diri dalam sindikat perdagangan narkoba/napza demi keuntungan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan yang lebih besar.
Sedangkan masih rendahnya kualitas pendidikan menghasilkan individu yang gegabah, cenderung memilih jalan pintas dengan mengabaikan proses, serta kurang matang dalam pertimbangan. Sehingga, bila dihadapkan pada permasalahan, sering tak mampu mengembangkan inisiatif dan alternatif solusi. Masalah kecil acapkali dipandang sangat memusingkan.
Apalagi bila menghadapi masalah besar, mungkin saja individu akan mencari pelarian pada narkoba/napza. Walaupun tak selalu terjadi, namun tentunya harus dicermati.
Tak ada jalan lain, untuk bangkit dari keterbelakangan dan keterpurukan, harapan terletak di tangan generasi muda. Merekalah yang diharapkan mampu membangkitkan Indonesia melalui berbagai prestasi di kancah lokal, nasional, maupun internasional. Dan prestasi hanya mungkin diraih tanpa narkoba.
Untuk itulah, pemerintah perlu segera merumuskan kebijakan penanggulangan ancaman narkoba/napza yang lebih terpadu. Hanya peraturan perundangan saja takkan banyak manfaatnya, bila tak diikuti upaya penegakan dan pengendalian sosial secara efektif serta berkesinambungan. Melibatkan segenap komponen masyarakat, semisal LSM, pendidik/akademisi, orangtua, tokoh masyarakat, serta pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya, merupakan suatu keniscayaan bila sungguh bertekad menyelamatkan generasi muda dari ancaman penyalahgunaan narkoba/napza.
Sudah bukan saatnya lagi, berbagai kebijakan yang diambil, termasuk mengenai penanggulangan narkoba/napza, bersifat top-down.
Kepentingan masyarakat dikalahkan oleh tuntutan dari ‘atas’, sehingga kebijakan terpaksa diciptakan sebagai program atau proyek pusat. Sementara masyarakat nyaris tidak dilibatkan sama sekali.
Sumber:http://www.hariansumutpos.com/2010/01/berprestasi-tanpa-narkoba-2.html
Oleh:
Fritz Hotman Damanik
Staf Pengajar Mata Pelajaran Sosiologi/Koordinator OSIS SMA Harapan Mandiri
SI CANTIK MIRASANTIKA
Berbagai pendapat yang telah saya dapatkan dari teman-teman, kakak, adek, maupun Orang yang saya tanya tentang Apa itu narkoba…???
Ternyata setelah saya mendengar dari semua jawaban mereka, tentunya sangat beragam, dari jawaban yang serius sampai yang menurut saya itu Konyol…..!!! Pada saat itu saya bertanya kepada teman saya, tepatnya teman satu kelas saya mengenai pendapat mereka tentang apa itu Narkoba…ada yang menjawab..” Narkoba itu adalah suatu zat yang mengandung Bahan kimia yang dapat menimbulkan efek Kecanduan,bagi pemakainya.”…lalu ada juga yang menjawab..Narkoba adalah zat Adiktif yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakai dan dapat merusak Organ dalam tubuh…terus juga ada yang menjawab..”Narkoba itu Barang haram”….dan masih banyak lagi ragam jawaban teman-teman saya mengenai narkoba, tapi tidak Cuma sampai disitu, kemudian saya bertanya kepada Teman saya yang menurut saya itu orangnya aneh bin ajaib,,,heheheee…setelah saya berjalan beberapa langkah mendekati teman saya tersebut saya bertanya, Menurutmu narkoba ki Opo toh Bosss???...heheh..lalu dia Menjawab..tanpa Berfikir panjang dia mengatakan….NARKOBA…”Nasi Rames Kolak Bakwan….Hahaha..kemudian Scara spontan kita dan teman-teman semua tertawa…Dari situ saya berfikir ternyata Tidak semua Narkoba itu Berbahaya ea…hehehe..saya kira Narkoba itu hanya Keluarganya Si Mirasantika.. ( Minunan keras dan Narkotika )….Tapi ternyata begitu banyak anggapan maupun singkatan-singkatan yang diberikan oleh orang tentang Narkoba, dari Sabu-sabu ( Sarapan Bubur ), Mirasantika ( Minuman keras dan Narkotika ) sampai Narkoba ( Nasi rames Kolak Bakwan )…dan mungkin masih banyak lagi yang belum saya ketahui…dari pengalaman, apresiasi, bahkan sampai kepedulian kita terhadap hal-hal yang mungkin dianggapa sepele ternya dibalik itu semua Narkoba menyimpan 1001 Rahasia dan Bahaya yang kapan saja bisa terjadi pada diri kita... ..ingin tahu bukan berarti ingin mencoba, ..sebagai kepedulain kita kepada sesama , terutama kepada semua Generasi muda Indonesia…marilah Kita bersama-sama rapatkan barisan, maju bersama Hentakan kaki, ayunkan tangan, maju dengan Penuh keseriusan, tekat satu kesatuan untuk mencapai Cita-cita Menggapai Impian Bersama, Belajar, Berusaha dan Ber’doa.. niscaya Tuhan akan Mengabulkan Do’a Kita..Amiiin.
Mulailah Dari diri kita dengan bertekat untuk tidak pernah mengenal narkoba…..
Sumber: www.Generasitanpanarkoba.blogspot.com
Minggu, 13 Juni 2010
Generasi Bebas Narkoba, Sebuah Keniscayaan!
* Muhammad Safrodin, mahasiswa KPI Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogya
Sumber: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/